Budaya, Makanan, Ciri khas Kediri

Kediri, kota tercinta pemilik blog.
Kediri bagiku adalah segalanya, keluargaku berada disana, orang-orang tersayang berada disana, kenangan semenjak aku kecil juga dilukis disana. Walaupun Kediri adalah kota kecil, kota itu menempati ruang terbesar hampir seluruh memori otakku. Kediri, rumahku.
Kota kecil yang aku banggakan ini mempunyai segudang keunikan. Dibawah ini adalah secuil keunikan khas Kediri

• Tari Jaranan

Jaranan di Kabupaten Kediri ada Jaranan jowo, Jaranan dor, Jaranan pegon dan Jaranan senterewe. Jaranan Jowo merupakan salah satu kesenian Jaranan yang mengandung unsur magis dalam tariannya. Puncak dari tarian ini adalah saat penari akan mengalami  kesurupan dan melakukan aksi berbahaya.

Sedangkan Jaranan Dor, Jaranan Pegon, dan Jaranan Senterewe lebih mengutamakan  kreatifitas gerak dengan iringan musik. Jaranan Senterewe merupakan jaranan yang digemari karena dalam penampilannya disertai hiburan lagu-lagu. Seluruh kesenian jaranan di Kabupaten Kediri berada di bawah naungan Paguyuban Seni Jaranan Kabupaten Kediri.

• Makanan

Gethuk pisang

Gethuk pisan olahan dari pisang yang rasanya manis legit dan dibungkus dengan daun pisang. Dibentuk bulat lonjong dengan panjang antara 15  sampai 20 cm dan diameter antara 5 sampai 8 cm. Memiliki merah kecoklatan, teksturnya kenyal tidak terlalu lembek dan tidak keras. Dibuat dari pisang raja nangka yang masih setengah matang.

Tahu

Tahu menjadi salah satu keunggulan makanan oleh-oleh dari kota Kediri. Tahu Kediri ini berbeda dengan tahu yang ada di kota lainya. Walaupun hanya tahu yang membuat tahu kediri berbeda dari tahu kota lainya ada di rasa dalam tahu tersebut. Para pengunjung kota Kediri bisa membeli tahu putih mentah atau tahu kuning mentah (kuning berasal dari pewarna alama kunyit), stik tahu dalam kemasan, atau tahu goreng petis.

• Ciri Khas

Simpang Lima Gumul

Simpang Lima Gumul adalah bangunan yang mirip  L’arch D’ Triomphe dari Perancis. Bangunan ini berdiri di tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan Menang. Disisi monument Kediri terpahat relief –relief tentang sejarah Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada sekarang. Monument yang memiliki luas bangunan 804 meter persegi, di tumpu 3 tangga  3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter sehingga jika kita berada di atap monument dapat kita saksikan keseluruhan panorama Kediri dari atas dan proyeksi pengembangan kawan perdagangan ini yang secara keseluruhan seluas 37 Ha. Angka luas dan tinggi monument juga mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, 25 maret 804 Masehi.
Kini Simpang Lima Gumul menjadi ikon kota Kediri. Banyak sekali pengunjung yang datang dari berbagai daerah untuk melihat bangunan replika L’arch D’ Triomphe dan berfoto ria di tempat ini.